Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan semakin kompleksnya tantangan bisnis yang dihadapi, peran TI dalam mendukung dan memajukan tujuan strategis serta operasional organisasi menjadi semakin krusial. COBIT 2019, sebagai kerangka kerja tata kelola TI yang diakui secara global, menawarkan panduan yang komprehensif dan fleksibel untuk memastikan bahwa TI benar-benar selaras dengan tujuan organisasi. COBIT 2019 didasarkan pada enam prinsip inti yang sangat penting untuk dipahami dan diterapkan. Prinsip-prinsip tersebut mencakup pencapaian tujuan stakeholder, cakupan keseluruhan organisasi, integrasi dengan model dan standar lain, pendekatan dinamis, tata kelola berbasis desain, serta pemisahan antara tata kelola dan manajemen. Prinsip-prinsip ini dirancang untuk memastikan bahwa semua aspek dari tata kelola TI berfungsi secara harmonis dan efektif. Kerangka kerja ini mengidentifikasi 40 tujuan tata kelola dan manajemen yang harus dicapai untuk mengelola risiko dengan lebih baik, mengoptimalkan sumber daya, dan meningkatkan kualitas layanan TI. Tujuan-tujuan ini mencakup segala hal mulai dari perencanaan dan pengorganisasian, hingga pemantauan dan evaluasi kinerja TI. Selain itu, COBIT 2019 menetapkan tujuh komponen sistem tata kelola yang harus diimplementasikan. Komponen-komponen ini adalah proses, struktur organisasi, informasi, budaya, keterampilan, layanan, dan kebijakan. Dengan mengimplementasikan komponen-komponen ini secara konsisten, dapat dibangun fondasi yang kuat untuk tata kelola TI yang efektif. Dalam proses penerapannya, juga harus mempertimbangkan 11 faktor desain yang mempengaruhi penerapan tata kelola TI, seperti strategi perusahaan, model bisnis, ukuran perusahaan, budaya TI, dan regulasi yang berlaku. Faktor-faktor ini membantu menyesuaikan penerapan COBIT 2019 dengan kebutuhan dan karakteristik unik organisasi. Langkah-langkah yang perlu diambil dalam mengimplementasikan COBIT 2019 mencakup penilaian awal untuk memahami status tata kelola TI saat ini, perencanaan yang matang, pelaksanaan yang terarah, serta pemantauan dan evaluasi kinerja secara berkelanjutan. Dengan melakukan ini, tidak hanya meningkatkan keselarasan TI dengan tujuan bisnis, tetapi juga mampu mengelola risiko dengan lebih baik, memaksimalkan nilai dari investasi TI, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.